Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Flashcard dan Media Interaktif Materi Bahasa Inggris Kelas 1 Unit 9 Animals

Gambar
          Pada kesempatan kali ini saya akan membahas materi bahasa Inggris Kurikulum Merdeka kelas 1 unit Animals. Dalam bahasa Inggris, kata “Animals” berarti dalam bahasa Indonesia artinya “Binatang”. Kita mungkin sering bersentuhan dengan hewan seperti kucing, anjing, sapi, dan bahkan mungkin ular dan laba-laba. Ada dua kategori animals dalam bahasa Inggris, seperti halnya dalam bahasa Indonesia: Tame Animals (hewan jinak) dan Wild Animals (hewan buas). Mari kita bahas per kategori ya.. 1.      Tame Animals – Hewan Ternak (hewan jinak) Hewan yang telah dijinakkan dan tidak berbahaya. Hewan jinak biasanya dapat dipelihara oleh manusia dan mengikuti perintah tuannya. Dalam bahasa Inggris, berikut ini adalah beberapa kategiru hewan jinak:   2.    Wild Animals – Hewan di Alam Liar (hewan buas) Dalam bahasa Indonesia, istilah “hewan liar” mengacu pada hewan yang tidak dijinakkan. Karena hewan liar seringkali terlalu berbahaya untuk dipelihara, mereka tidak terbiasa hidup berdamp

Best Practice dengan Metode STAR (Keaktifan Siswa dalam Mata Pelajaran Tata Hidang)

Judul : Best Practice dengan Metode STAR (Keaktifan Siswa dalam Mata Pelajaran Tata Hidang)  Oleh : Yudi Setiyo  Deskripsi  LK 3.1 Menyusun Best Practices dibuat dalam rangka pemenenuhan Tugas PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022 dengan judul Peningkatan Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Tata Hidang  

Manusia Indonesia Bagi Saya

Gambar
PENDAHULUAN Kebhinekatunggalikaan menjadi kekuatan bangsa Indonesia memaknai keberagaman sosio-kultural dan nilai-nilai luhur yang ada pada setiap daerah. Akar-akar budaya merajut keberagaman untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Setidaknya ada tiga hal hakiki yang layak ditegaskan sebagai nilai kemanusiaan khas Indonesia, yakni nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila dan religiusitas. 1.      Manusia Indonesia Lahir, Hidup dan Berkembang dalam Kebhinekatunggalikaan Keragaman (kebhinekaan) merupakan pengalaman manusia di dunia ini terutama di era global ini. Bagi orang-orang Indonesia, keragaman atau kebhinekaan merupakan salah satu struktur hakiki atau karakter keindonesiaannya yang amat khas. Keragamaan (kebhinekaan) merupakan pengalaman yang secara hakiki membentuk identitas keindonesiaan sejak Indonesia belum diakui sebagai sebuah n egara. Bagi masyarakat Indonesia, keragaman merupakan nilai yang khas dan menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia.

Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam

  Perjalanan pendidikan Indonesia telah melalui proses panjang. Faktor soial-budaya, ekonomi dan politik mempengaruhinya sejak masa penjajahan hingga kini. Faktor-faktor tersebut memberikan tantangan tersendiri terlebih bagaimana proses pembelajaran dapat berjalan. Mengingat semboyan yang menjadi rangkaian asas-asas ke-Tamansiswaan yaitu "Asas Tri-Con" yang mengajarkan bahwa dalam pertukaran kebudayaan dengan dunia luar harus kontinuitas dengan alam kebudayaan sendiri, lalu konvergensi dengan kebudayaan lain, akhirnya jika sudah bersatu dalam alam universal, bersama mewujudkan manusia yang konsentris. Konsentris berarti bertitik pusat satu dengan alam-alam kebudayaan sedunia, tetapi masih memiliki garis lingkaran sendiri-sendiri. Inilah suatu bentuk dari sifat "Bhinneka Tunggal Ika". Identitas manusia Indonesia yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kebhinekatunggalikaan mestinya selaras dengan apa yang disampaikan KHD. Juga pemaknaan dari pendidikan adalah tempa

Infografis Identitas Manusia Indonesia

Gambar
 

Infografis Pendidikan yang Berpusat pada Murid (Perspektif Ki Hajar Dewantara)

Gambar
 

Gerakan Transformasi Ki Hajar Dewantara dalam Perkembangan Pendidikan

Gambar
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia dan sejarahnya, tak terlepas dari kontribusi Ki Hadjar Dewantara yang dulunya bernama Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Beliau lahir pada tanggal 2 Mei 1889 dan tanggal ini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Semenjak berganti nama, beliau tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Sebelum Kemerdekaan Kala itu, pendidikan menjadi praktik politik di zaman VOC dan Hindia Belanda. Rakyat diberi pengajaran calistung, tetapi hanya untuk mendidik orang pembantu dalam beberapa usaha mereka dan semata-mata digunakan untuk memperbesar keuntungan. KHD sangat peduli dengan dunia pendidikan Indonesia, beliau ingin semua orang dapat mengenyam pendidikan, tidak hanya kaum bangsawan saja. Beliau terdorong untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. KHD bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar. Tulisan-tulisannya komunikatif